Foto Lindasari, Janda Kaya Raya yang Bunuh Diri di Apartemen Harmoni

Selasa, 15 Desember 2009

Belum diketahui apa motifnya. Sampai berita ini diturunkan, jenazah Lindasari, yang mati setelah bunuh diri dari lantai 7 apartemen Grand Harmoni, masih diotopsi di RSCM.



Lindasari ditemukan Selasa sore (15/12) dalam kondisi tergeletak dan tubuh yang hancur di lapangan tenis apartemen. Dia diduga kuat baru saja bunuh diri dengan cara terjun dari lantai tujuh apartemen Grand Harmoni.

Informasi lokasi kejadian, Linda adalah seorang janda. Dia berasal dari Kalimantan. Dia seorang pengusaha kaya dan keturunan Tionghoa.

Lindasari berusia 34 tahun. Sudah dua tahun dia menyewa apartemen di bilangan Harmoni, Jakarta Pusat. Meski, keterangan yang didapat, Lindasari sebelumnya tinggal di Kemayoran Utara No 4B, RT 02/RW 04, Jakarta Utara.

Menurut keterangan tetangga sekitar, Lindasari telah bercerai dari suaminya beberapa tahun lalu itu. Saat jenazahnya ditemukan, dia mengenakan kaos berwarna kuning dan memakai jeans pendek berwarna biru muda.

Dugaan kuat, perempuan kelahiran 13 Desember 1975 tersebut, bunuh diri dengan cara terjun dari lantai 27. Kemudian tubuhnya melayang dan jatuh ke lantai 7. Di lantai tersebut, dipakai sebagai lapangan tenis.


Linda, diketahui baru dua hari yang lalu merayakan hari ulang tahunnya yang ke-34. Saat jatuh tepat di tengah lapangan tenis, posisi tubuhnya miring tengkurap. Begitu tahu ada orang bunuh diri dan tubuhnya tergeletak di lapangan tenis, beberapa penghuni apartemen yang hendak berlatih tenis mengurungkan niatnya.

Menurut Ny Sumi, tetangga Linda di lantai 27, sehari-hari Linda tidak menunjukkan gelagat yang aneh. Malah, Linda dia ketahui sebagai seorang muslim yang taat.

"Linda Sari seorang muslim yang taat. Dia rajin salat lima waktu. Saya sering papasan dengan sesaat setelah salat, dia masih mengenakan mukena," ujarnya.

"Saya jarang melihat dia bertengkar ataupun marah-marah baik kepada pembantunya atau kepada teman-temannya," tambahnya.

Ny Sumi juga mengatakan tidak pernah melihat ada lelaki yang datang ke apartemennya. "Setahu saya dia itu janda, dan tidak mempunyai pacar," paparnya.

Tentang pekerjaan Linda selama ini, Kapolsek Gambir belum dapat mengetahu. Juga tentang kegiatan sehari-harinya, apakah berbisnis atau tidak, Kapolsek masih mengumpulkan data.

"Pada saat penggeledahan tidak ditemui kartu tanda pengenal dan kondisi ruangan apartemen pun tertata rapih," tambahnya.

Pada saat jatuh, korban mengenakan gelang rantai di kaki kiri dan tangan kanan. Selain itu, beberapa anting-anting turut pecah dan bertaburan. Kondisi tragis dialami kepala korban yang hancur dan darahnya berceceran sejauh satu meter dari posisi kepala.

Selain benda berharga tersebut, sebelum tewas Linda juga mengenakan jam tangan, dan saat ditemukan telah pecah. Kondisi fisik lainnya, ada banyak luka lecet di tangan dan kaki korban, seperti bekas sayatan di telapak kaki korban.



Anehnya, patah tulang hanya dialami di bagian tangan. Sementara dari hasil visum luar, identifikasi kaki dalam keadaan normal alias tidak patah.

Tim Identifikasi dari Polsek Jakarta Pusat hadir setelah menerima laporan. Menurut keterangan Kapolsek Metro Gambir Kompol Yossi Runtukahu, diduga Linda bunuh diri terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat polisi melakukan olah TKP, para penghuni, tamu dan wartawan dilarang masuk ke lokasi dan hanya bisa melihat dari kejauhan.

"Maaf dilarang masuk, hanya penghuni yang bisa menunjukan identitas saja" ujar satpam Apartemen yang berpakaian hitam dan berjaga di pintu masuk yang berjumlah enam orang.

Ciri-ciri fisik Lindasari saat ditemukan, dia berkulit putih dengan rambut hitam terurai panjang sebahu. Almarhumah hampir dua tahun menyewa kamar di lantai 27 kamar 27G. Sehari-harinya korban biasanya bersama pembantunya.

Tentang keberadaan pembantunya, saat kejadian diduga Linda sedang sendirian. Pembantunya sudah tidak bekerja lagi disana. "Katanya sih dia sedang cari pembantu baru," ujar salah satu saksi mata.

Lebih lanjut, Kapolsek Metro Gambir mengungkapkan akan memeriksa sedikitnya lima saksi terkait kasus ini. "Kita belum menemukan indikasi lain selain bunuh diri," ujarnya.

Inilah.com


4 komentar

dreamfrog mengatakan...

semakin banyak bunuh diri
seharusnya kita sadar
bahwa kita sudah mulai
tidak peduli pada sesama

hingga mereka harus bunuh diri
agar kita mau peduli
itupun kalau kita sadar
akan pesan yang mereka sampaikan

15 Desember 2009 pukul 19.25
Daily News mengatakan...

Bunuh diri, sudah jadi fenomena dan virus menjamur rupanya..

16 Desember 2009 pukul 00.52
rinto mengatakan...

belum tentu nunuh diri,soalnya ga ada saksi...bisa jadi di bunuh oleh pembunuh yg dibuat seolah-olah bunuh diri...pak polisi...tolong usut tuntas kasus ini,selidiki....

16 Desember 2009 pukul 10.39
RifkyMedia™ mengatakan...

@rinto.betul sekali kemungkinan kearah situ pasti terbuka, semoga bisa dipecahkan oleh Polisi..

16 Desember 2009 pukul 18.28

Posting Komentar