20 Penemuan Abad 20 yang Mengubah Dunia

Jumat, 15 Mei 2009

Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi diawal abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad 20. Sepanjang abad 20, telah terjadi perubahan teknologi yang sulit dibayangkan sebelumnya, terutama teknologi transistor pada tahun 1950-an yang berkembang menjadi prosesor hingga chip-chip super kecil yang terpasang pada berbagai aplikasi canggih. Belum lagi teknologi nuklir yang membawa Amerika menjadi negara Superpower hampir selama 1 abad yang sebelumnya dipegang oleh Kerajaan Inggris di abad 18 dan 19. Ada begitu banyak penemuan-penemuan ilmu dan teknologi yang telah mengubah dunia yang “kuno” pada awal abad 20 menjadi dunia serba canggih di abad 21. Apa saja teknologi abad 20 yang telah mengubah ini?


Uji Coba Nuklir I (16 Jul 1945)

Meskipun ada begitu banyak penemuan terutama teknologi baru, maka pada kesempatan ini saya hanya akan memilih 20 penemuan yang mengubah dunia. Berikut 20 penemuan mengubah dunia :

1. Listrik
2. Elektronika (ie. transistor dan IC)
3. Robotika (eg. mesin produksi, mesin pertanian)
4. TV dan Radio
5. Teknologi Nuklir (ie. E=mc2)
6. Mesin Transportasi (ie. mobil)
7. Komputer
8. Internet
9. Pesawat Terbang
10. Telepon dan Seluler
11. Rekayasa Pertanian dan DNA (termasuk kloning)
12. Perminyakan
13. Teknologi Luar Angkasa (ie. satelit dan spacecraft)
14. AC dan Kulkas
15. Rekayasa Material (eg. material bangunan dan kerangka mesin)
16. Teknologi Kesehatan (eg. laser, IR, USG)
17. Fiber Optic
18. Fotografi (eg. kamera, video)
19. Teknologi Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga
20. Moral Movement

Landasan Kategori Penemuan Menjadi Penting (Mengubah Dunia)

Hampir semua dari 20 kategori tersebut merupakan penemuan dan improvement teknologi sepanjang



Teknologi Hardware untuk Server Internet

abad 20 dan sebagian besar masih dalam proses pengembangan teknologi yang lebih efisien dan efektif baik dari sisi ukuran, kecepatan, hemat energi, user friendly, hingga aspek cost. Dan pemilihan 20 penemuan dan teknologi tersebut didasarkan dampak yang luas terhadap kehidupan manusia. Terutama dalam mengubah gaya hidup, kebiasaan, dan sikap mental yang semuanya berdampak pada ekonomi, interaksi sosial-lingkungan dan tidak terkecuali perkembangan teknologi itu sendiri.

Salah satu contohnya adalah energi listrik. Hampir semua orang di dunia (saya kurang tahu di Afrika dan pedalaman Indonesia) saat ini telah “terikat” dengan kebutuhan listrik. Tanpa listrik, kehidupan seolah-olah mati. Tanpa listrik, saya gak mungkin berkomunikasi via hp, email ataupun blog. Tanpa listrik, kita akan kesulitan mengalirkan air dari satu tempat ke gedung pencakar langit. Tanpa listrik, malam hari menjadi dunia yang penuh gelap gulita alias mati. Listrik telah menjadi kebutuhan utama manusia. Sehingga, energi dan sumber energi listrik telah berubah dari sekadar komoditas ekonomi, kini telah masuk ke komoditas politik internasional. Dengan isu energi, maka perang menjadi senjata untuk menguasai pasokan energi.

Hal serupa dengan internet dan teknologi dan rekayasa medis yang telah memasuki babak baru. Dari hal yang tidak mungkin pada 30-an tahun silam, kini telah menjadi hal yang biasa di abad 21. Dari kekuatan supranatural, kini paradigma manusia mulai lari ke dunia “serba sains dan teknologi” terutama di negara maju dalam teknologi dan rekayasa sains. Dan dibagian ke-20, maka saya masukkan poin yang lain yakni mental. Diera perkembangan teknologi yang super ini, maka gerakan moral (moral movement) akan menjadi isu sangat penting diabad 21. Gerakan moral telah dimulai diakhir abad 20 yang menjembatani berbagai aspek kehidupan suku, agama, ras, dan bangsa di dunia. Mulai dari gerakan keadilan, hak asasi, independen hingga gerakan penyelamatan lingkungan yang booming lewat kampanye Al Gore. Selain kegemilangan teknologi, bumi dan dunia butuh penyimbang yakni gerakan moral yang salah satunya adalah Back to Green Nature yang sering dialpakan oleh manusia.


Teknologi Transistor (Mikrochip Memori)

Akhir kata, penemuan dan inovasi sains dan teknologi tidak akan berhenti selama manusia terus mencari dan mencari hal-hal yang lebih baik, lebih unik, atau lebih dan lebih. Jika diawal abad 21, penemuan mutakhir adalah memristor (April 2008 ), maka saya meyakini bahwa dalam setiap 1 dekade akan selalu muncul invensi-invensi baru. Hanya saja, apakah kita sebagai bangsa Indonesia bisa menjadi pihak penemu, penunjang penemu, memanfaatkan penemuan (membangun industri) atau hanya menjadi bangsa pemakai saja. Semua tergantung pada diri kita dan lingkungan riset dan pendidikan di negeri ini. Mampukah pemerintah dan perguruan tinggi menghasilkan invensi dalam 1 dekade ke depan? Hanya waktu yang dapat menjawab.

Di setiap kategori, saya akan coba ulas lebih detil terutama asal muasal penemuan (tokoh dibalik penemuan), ilmu sains yang melatarbelakangi teknologi tersebut, perkembangannya serta dampak-dampaknya dalam aspek kehidupan seandainya teknologi tersebut alpa dalam kehidupan kita. Salah satu contohnya adalah “bagaimana jika tidak ada listrik?”.
Terima kasih atas kesediaanya membaca artikel ini, dan saya tunggu tanggapan dan kritikan konstruktifnya



http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1912607


1 comment

pejuang abadi mengatakan...

bagus banget isinya ya.

19 Juli 2009 pukul 10.03

Posting Komentar